Pencerah Nusantara

Pencerah Nusantara (PN) merupakan gerakan yang menjadi awal pembentukan CISDI pada tahun 2012. Pencerah Nusantara merevitalisasi pelayanan kesehatan primer dengan mengirimkan profesional muda di bidang kesehatan maupun non-kesehatan ke Puskesmas.

Mengusung model kolaborasi sinergis lintas sektor dan kepakaran, Pencerah Nusantara hadir untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penguatan pelayanan kesehatan primer di Indonesia.

Intervensi kami

Pencerah Nusantara memperkuat peranan kapasitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) melalui pengelolaan pengetahuan, perbaikan manajemen, hingga pemberdayaan masyarakat melalui program-program kesehatan.

Perjalanan Pencerah Nusantara

Preloader
  • 2012

    Pencerah Nusantara pertama kali diperkenalkan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di tujuh wilayah.

  • 2015

    Pencerah Nusantara diadopsi Kementerian Kesehatan RI dalam Program Nusantara Sehat yang mengintervensi < 1.000 Puskesmas.

  • 2019

    Pencerah Nusantara menyelesaikan intervensi fase kedua di sembilan wilayah yang berbeda.

  • 2020

    Uji coba PN COVID-19 sebagai respons terhadap pandemi di Kota Bandung dan Jakarta Utara.

  • 2020

    Pencerah Nusantara memperkuat sistem kesehatan di 5 provinsi.

  • 2021

    Model penguatan layanan kesehatan primer direplikasi dalam Program PUSPA, mengitervensi 100 Puskesmas di Jawa Barat.

  • 2021

    Model PN-PRIMA dikembangkan  untuk mendukung layanan kesehatan primer melalui pendekatan inklusi dan partisipasi bermakna.

Program terkait

Pada tahun 2020, kami mengadaptasi model program Pencerah Nusantara untuk merespons kegawatdaruratan pandemi COVID-19 melalui penguatan peranan Puskesmas dengan fokus 5T (training, teaching, testing, tracing, dan treatment). Bersama PN COVID-19, sejumlah 13 orang muda interprofesi yang bergelut pada sektor kesehatan terseleksi untuk menjalankan program selama delapan bulan sejak Juni 2020 – Februari 2021 di empat titik Puskesmas yang tersebar di Kota Bandung dan Jakarta Utara.

Aktivitas yang dijalankan meliputi peningkatan kapasitas sumber daya, advokasi, dan pelibatan masyarakat dan lintas sektor, melakukan monitoring dan evaluasi, serta pendampingan program Puskesmas.Lebih lanjut tentang capaian dan perjalanan PN COVID-19, di sini.

Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) merupakan program kolaborasi CISDI bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk penanganan COVID-19 melalui penguatan Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada pelibatan masyarakat yang menyeluruh (whole society approach) untuk berbagi peranan dan saling mendukung dalam pelaksanaan pengetesan (test), pelacakan (trace), dan perawatan pasien (treat).

Di tahun 2022, PUSPA dieskalasi menjadi program jangka panjang Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperkuat layanan kesehatan primer hingga Januari 2024.

Pada akhir tahun 2021, kami memulai Program Puskesmas Responsif-Inklusif dan Masyarakat Aktif (PN-PRIMA). Inisiatif ini menjadi upaya keberlanjutan model Pencerah Nusantara dalam mewujudkan layanan primer yang responsif pada kebutuhan masyarakat. PN-PRIMA menjangkau kelompok rentan secara inklusif pada, hingga memicu partisipasi aktif yang bermakna dari masyarakat.

Transformasi sekaligus inovasi yang diusung PN-PRIMA adalah pelibatan kader kesehatan sebagai subjek aktif untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan primer di tingkat komunitas. PN-PRIMA bekerja sama dengan 21 Puskesmas yang tersebar di tiga wilayah mencakup Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bandung.