Vaksinasi bagi Lansia hingga Persaingan Sengit antar Negara untuk Mendapat Vaksin Covid-19

Content

Wakil Presiden Ma’ruf Amin (77 tahun) divaksin pada Rabu (17/2) menggunakan vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk lansia. (Sumber gambar: Sekretariat Wakil Presiden)

WHO melaporkan kabar baik bahwa kasus Covid-19 global turun selama empat minggu berturut-turut. Selain itu, WHO juga menyatakan jumlah vaksinasi corona telah melampaui jumlah infeksi yang dilaporkan. Meski begitu, sebagian besar vaksin dikuasai oleh 10 negara saja, sementara ada 130 negara yang belum menyuntikkan satu dosis pun.  Indonesia cukup beruntung karena telah memulai vaksinasi sejak Januari lalu dan kini sudah memasuki tahap keduanya. Bersama catatan itu, berikut kami rangkumkan berita kesehatan dalam dua minggu ke belakang.

  1. Aman bagi Lansia, Ma’ruf Amin Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk lansia (di atas 60 tahun) pada 5 Februari lalu. Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan, “Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3%, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional)”. Pemberian vaksin kepada lansia didahulukan sebagai usaha menurunkan risiko kematian bagi kelompok rentan tersebut. Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang berusia 77 tahun pun menerima vaksin pada Rabu (17/2) lalu. (katadata.co.id, 17/2)

 

  1. Simak Informasi Lengkap Terkait Vaksinasi Tahap 2 Berikut Ini

Program vaksinasi tahap 2 bagi tenaga pelayanan publik esensial dan masyarakat lansia berusia di atas 60 tahun dimulai pada Rabu (17/2). Pemerintah menargetkan selesai memvaksin 38,5 juta orang pada Mei mendatang. Kelompok yang disasar pemerintah meliputi tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pegawai dan pejabat negara, atlet, jurnalis, TNI, Polri, dan Satpol PP, serta pelayanan publik dan pelayanan transportasi publik. Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, namun diprioritaskan terlebih dulu di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. (kompas.com, 17/2)

 

  1. PBB: 75 Persen Vaksin Covid-19 Dikuasai 10 Negara

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyuarakan protesnya soal distribusi vaksin Covid-19. Menurutnya, masih terjadi ketimpangan dalam distribusi vaksin Covid-19 yang lebih menguntungkan negara-negara kaya. Saat ini, 75 persen suplai vaksin Covid-19 di seluruh dunia dikuasai oleh 10 negara saja. “Masih ada 130 negara yang belum menerima satupun dosis vaksin Covid-19. Dalam momen kritis seperti sekarang, kesetaraan distribusi vaksin Covid-19 adalah ujian moral terbesar dari komunitas global,” ujar Guterres dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB, Rabu, 17 Februari 2021. (tempo.co, 18/2)

 

  1. Jumlah Tes Covid-19 Indonesia Anjlok

Jumlah tes COVID-19 di Indonesia terus menurun dan cenderung anjlok. Berdasarkan data Satgas Covid-19, pada Minggu (14/2) dilakukan tes PCR/TCM terhadap 24.250 orang. Ini adalah angka terendah sejak November 2020. Akibatnya, penambahan kasus harian menjadi relatif lebih rendah, yaitu 6.765, tetapi positivity rate melonjak mencapai 27,8 persen, jauh di atas standar aman WHO sebesar 5 persen. Hal ini terjadi saat momen liburan Imlek, di mana potensi penambahan kasus justru sedang tinggi-tingginya karena mobilitas masyarakat meningkat. “Karena banyak lab swasta tutup, ya. Kan libur,” ungkap Juru bicara Kemenkes Nadia Wiweko. (tirto.id, 16/2)

 

  1. Carut-Marut Data Pandemi

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Pandjaitan mengungkapkan berantakannya data pandemi di Indonesia. “Ada hampir dua juta atau lebih yang belum dientri sehingga berpengaruh ke positivity rate,” ujar Luhut pada pertemuan virtual Kamis (4/2). Kemudian, Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengklarifikasi bahwa dua juta kasus yang belum dientri ke dalam laporan resmi pemerintah adalah kasus negatif COVID-19 karena tertunda dilaporkan oleh laboratorium. Ini mengungkapkan data yang disampaikan oleh pemerintah selama ini tidak menggambarkan situasi sebenarnya di lapangan. (idntimes.com, 6/2)

 

Tentang Rubrik Kesehatan dalam Dua Pekan

Kesehatan dalam Dua Pekan adalah rubrik yang dikelola Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Rubrik ini merangkum berita-berita penting terkurasi seputar kesehatan dan pembangunan selama dua pekan ke belakang.

 

Tentang CISDI

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) adalah think tank yang mendorong penerapan kebijakan kesehatan berbasis bukti ilmiah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya, setara, dan sejahtera dengan paradigma sehat. CISDI melaksanakan advokasi, riset, dan manajemen program untuk mewujudkan tata kelola, pembiayaan, sumber daya manusia, dan layanan kesehatan yang transparan, adekuat, dan merata.

 

Penulis

Ardiani Hanifa Audwina

874 Pengunjung
Share This!