Kemunculan pandemi COVID-19 menggoyang sendi kehidupan di lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia. Sayangnya, sistem kesehatan nasional tidak cukup kuat merespon keganasan virus SARS-CoV-2. Prioritas pembuat kebijakan yang kerap berseberangan dengan bukti ilmiah dan rekomendasi pakar kesehatan menimbulkan konsekuensi yang fatal: jumlah tes dan lacak kasus stagnan dan belum memenuhi standar WHO, rasio fatalitas kasus lebih tinggi dibanding rasio fatalitas kasus dunia, tingginya angka kematian tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, serta rasio okupansi kasur yang melonjak di rumah sakit rujukan.
Kami menerjemahkan kegagapan pemerintah di masa pandemi sebagai kesempatan untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di masyarakat. Kami berkolaborasi dengan organisasi, komunitas dan pakar ahli dalam menjawab keresahan dan pertanyaan masyarakat.